Kisahku ini adalah sebuah kisah yang tidak akan pernah aku lupakan dalam hidup ini, dengan cinta, rasa kasih sayang yang sangat besar. Aku masuk pesantren pada tahun 2012, kalau tanggalnya uing teu nyaho. alias POHO deui. Pertama saya tinggal di pondok pesantren, rasanya itu seperti di buang bagaikan sampah yang rarujit.
Diriku terasa kesepian saat itu, teman belum ada yang ngadeukeutan, nya pengen nangis, huuuhhhhh tapi amanya juga hidup, harus dihadapi, dimana pun kita berada, supaya bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang tua, tapi kalau masih pesantren gini mah atuh harus gmana lagi, kerja juga belum bisa, bayar sekolah pake apa, pake menyan??? sekalian aja aku aku jadi dukun aja...
Di saat saya kesepian, lalu datanglah sesosok anak santri yang datang mendekati saya, lalu kami berkenalan dan dia langsung membawaku ke tempat dia biasanya tidur, ketika saya berada di jalan, saya jarang sekali menannya kan sesuatu atau tidak berbicara apapun, karena saya masih malu dan belum akrab dengan sasaha. pas sampai di tempat kediamannya, trnyata dia tinggal di sekolah SMP yang berada di pinggir sawah, disana aku dapat teman baru, disanalah aku milai berkomunikasi. Saat itu aku mulai gk kesepian lagi. pada jam 11, temanku ini mengajaku," Jang hayu urang kaditu," kata saya teh "Hayu kamana", di jawab "Nya jum'atan, kan sekarang hari jum'at", oooohhhhhh iya, saking kesepian, saya tidak ingat hari dimana saya pertama kali diam di pesantren.
hahahahah caprak
BalasHapus